• slide nav 1

    Salim Business Group

    Kehidupan terbaik yakni hidup sukses bahagia dan berkah ...
  • slide nav 2

    Ekselensia Training

    Membangun pelatihan yang terbaik dan terpercaya sebagai sarana percepatan dalam mencapai kehidupan terbaik...
  • slide nav 3

    Impian Hari Ini...

    Ketahuilah bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok
  • slide nav 4

    Trainer

    Lima Level Trainer...
  • slide nav 5

    Alasan!

    Sembilan puluh sembilan persen kegagalan datang dari orang yang punya kebiasaan suka membuat alasan ...
  • slide nav 6

    Memulai Usaha

    Tiga Langkah Menuju Bisnis yang Sukses...

Selamat Datang di Website Salim Business Group

"Kita dibatasi bukan oleh kemampuan kita, tapi oleh visi kita.” Jonathan Swift (1667—1745), pengarang dan sastrawan Irlandia"

Delete this element to display blogger navbar

0 Harapan Sederhana untuk Anak


Aku tapaki jalan ini penuh pinta, anakku. Kesenangan adalah impian yang kusimpan untuk kuminta pada Tuhan ketika tubuh ini sudah menjadi tulang belulang, sebab dunia terlalu pahit untuk diperebutkan. Tak ada yang abadi dari permainan dunia, sebagaimana hidup ini juga tidak abadi. Banyak sudah manusia yang mati. Dan kita hanya menunggu kematian dipergilirkan.

Mengenangkan orang-orang tercinta, anakku, adalah rasa hina karena tak sanggup membalaskan kebaikan-kebaikan mereka semua. Betapa mudah hati lupa oleh kenikmatan yang tak seberapa ini. Lupa asal-usul, lupa tempat kembali sesudah mati, dan lupa pada tujuan penciptaan ini. Maka aku pesankan, anakku, arahkanlah pandangan mata hatimu kepada hidup sesudah mati. Dan bahwa sesungguhnya kehidupan ini hanyalah saat untuk bersiap-siap….

Aku tapaki jalan ini penuh airmata, anakku. Aku pernah sakit berbulan-bulan dengan jantung yang sedikit bermasalah. Aku akhirnya bisa bangkit ketika aku belajar melupakan rasa sakit dan tidak sibuk meratap dengan apa yang dikatakan oleh dokter tentang harapan sehat bagi diriku. Kudidik diriku untuk tidak diam terpaku menanti waktu habis di pembaringan. Aku akhirnya bisa duduk dengan tegak tanpa penyakit jantung yang membuat nafas bapakmu megap-megap, ketika bapakmu belajar untuk memberi manfaat bagi manusia. Sesungguhnya keindahan hidup sebagai orang yang beriman kepada-Nya adalah ketika kita bisa memberi manfaat, atau ketika belum sanggup kita mengambil manfaat dari sesama.

Aku namakan dirimu Muhammad Hibatillah Hasanin karena ingin sekali bapakmu ini menjadikan dirimu sebagai hamba-Nya yang memberi manfaat kebaikan sangat besar bagi ummat. Tidaklah aku namakan dirimu dengan main-main. Ada do’a yang kuharap dengan sungguh-sungguh melalui nama yang kuberikan itu, anakku. Ada harapan yang kutanam dengan membaguskan namamu, sebagaimana Nabi Saw. pernah berpesan kepada kita. Mudah-mudahan dengan membaguskan namamu, Allah ‘Azza wa Jalla meninggikan derajatmu di antara manusia yang ada di muka bumi ini.

Nama itu aku berikan kepadamu, Nak karena engkau adalah anugerah yang amat berharga dari Allah ‘Azza wa Jalla. Engkau lahir di bulan Maret tanggal 18, ketika bapakmu sedang belajar mendakwahkan agama ini dengan ilmu yang tak seberapa. Malam ketika bapak tiba di penginapan, ibumu memberi kabar masuk rumah sakit untuk bersalin. Ingin rasanya bapakmu segera pulang agar bisa menunggui persalinan itu. Tetapi ada tugas yang harus dituntaskan. Gelisah rasanya bapakmu untuk segera kembali karena tahu bahwa di saat-saat seperti ini, tentu ibumu sangat butuh pertolongan. Tetapi andaikan pun bapakmu segera bergegas pulang, perjalanan terlalu jauh untuk bisa ditempuh dengan waktu singkat.

Maka, kemanakah bapakmu harus berlari kalau bukan kepada Allah? Kemanakah harus meminta pertolongan kalau bukan kepada Allah? Kemanakah harus meminta keselamatan kalau bukan kepada Allah? Kemanakah harus mengeluh di saat manusia sudah terlelap tidur, kalau bukan kepada Allah? Bukankah kalau kita mendekat kepada-Nya dengan berjalan, Ia akan menyambut kita dengan berlari? Bukankah kalau kita berjalan kepada-Nya selangkah, Ia akan mendekati kita beberapa langkah?

Di saat bapakmu sedang dalam kegelisahan, ada kabar yang datang dari ibumu bahwa bayi yang akan dilahirkannya sungsang. Petugas mengatakan, kemungkinan baru bisa bersalin siang hari dan kemungkinan besar harus melalui operasi. Padahal waktu itu baru melewati tengah malam. Sangat panjang waktu yang harus dilalui untuk sampai ke siang hari, andaikata perkiraan itu benar.
Maka aku bersihkan diri dan bersuci. Aku serahkan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Sendirian di malam itu aku bermunajat kepada Allah, menyungkurkan kening yang hina ini untuk berdo’a kepada-Nya. Di sujud yang terakhir, kumohon dengan sangat agar Ia berkenan memberi keajaiban –ah, rasanya bapakmu belum santun dalam berdo’a. Kumohon dengan sangat agar Ia memberi pertolongan.

Dan engkau tahu, anakku, Allah Ta’ala adalah sebaik-baik tempat meminta dan sebaik-baik pemberi. Ia lebih dekat daripada urat leher kita sendiri. Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Pemurah. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman, “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaaq: 1-5).

Seusai shalat dua raka’at dan memanjatkan do’a, anakku, segera bapakmu ini mencari kabar tentang dirimu. Kutelepon ibumu dengan harap-harap cemas. Nyaris tak percaya, anakku, Allah Ta’ala benar-benar memberi keajaiban. Seorang sahabat bapak, Mohammad Rozi namanya, yang istrinya menunggui ibumu bersalin, mengabarkan bahwa engkau telah lahir dengan mudah dan lancar. Kelahiranmu, rasanya, anugerah yang tak ternilai harganya. Banyak pelajaran yang bapak renungkan dari peristiwa itu dan ingin kubagi denganmu beserta saudara-saudaramu. Rasanya, setiap kelahiran dari kalian adalah pelajaran berharga tentang kekuasaan, kasih-sayang dan kemahapemurahan Allah. Sesungguhnya, Allah adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Sesungguhnya Ia adalah sebaik-baik tempat meminta. Sesungguhnya Ia adalah sebaik-baik penjaga.

Teringat aku pada sebuah ungkapan, “Sometimes accident is not accident at all.” Kadangkala kecelakaan itu sama sekali bukan kecelakaan. Kesulitan itu sama sekali bukan kesulitan. Kata Umar bin Khaththab ra., “Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.”

Keajaiban yang mengiringi kelahiranmu, mengingatkan bapak agar meyakini janji Allah tanpa ragu. Telah berfirman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, pasti Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7).

Apakah Allah butuh pertolongan? Tidak. Sama sekali tidak, Nak. Maha Suci Allah dari membutuhkan pertolongan. Tetapi seruan Allah Ta’ala ini bermakna agar engkau mengingati tugas yang dipikulkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla kepada kita semua. Sesungguhnya tidaklah jin dan manusia diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah. Tugas kita sebagai khalifatuLlah di muka bumi ini, anakku, juga di atas pijakan pengabdian kepada-Nya. Kernanya, makmurkanlah bumi ini sehingga engkau menjadi hadiah Allah bagi ummat dengan menghidupkan tauhid di dalam dadamu dan langkah-langkahmu. Mudah-mudahan dengan demikian, kesucian agama ini memancar dari setiap langkah yang engkau kerjakan.

Aku tulis pesan ini dengan sesungguh hati, Anakku. Meski jiwa bapakmu masih rapuh dan iman ini masih sangat menyedihkan, tetapi sembari memohon pertolongan kepada Allah Yang Menciptakan, izinkan bapakmu berpesan. Ingatlah, wahai Anakku, jangan pernah engkau lepaskan Allah Ta’ala dari hatimu. Genggamlah kesucian tauhid dalam ‘aqidahmu sekuat-kuatnya. Cengkeramlah dengan gigi gerahammu sehingga menjiwai setiap kata dan tindakanmu.
Belajarlah mencintai Tuhanmu menurut cara yang dikehendaki oleh-Nya. Betapa banyak orang yang melakukan perjalanan menuju Allah (suluk), tetapi mereka melalui jalan yang tidak disukai-Nya. Mereka mencipta sendiri jalan yang akan dilewati. Mereka mengira sedang memuja Allah, padahal sesungguhnya sedang mencari keasyikan diri untuk menemukan saat-saat yang “memabokkan” (isyiq). Melalui cara ini, kepenatan jiwa memang pergi, Anakku. Tetapi bukan itu yang harus engkau lalui. Bukan itu jalan yang akan membawamu pada ketenangan dan kedamaian. Ia hanya membuatmu lupa sejenak dengan beban-beban duniamu. Sesudahnya, engkau akan segera kembali dalam kepenatan yang melelahkan. Kernanya, ada yang kemudian benar-benar bukan saja lupa pada beban dunianya untuk sementara, tetapi bahkan sampai lupa tanggung-jawab dan lupa pada diri sendiri.

Sesungguhnya, ketenangan dan kedamaian jiwa yang sebenar-benarnya ada bersama dengan kebenaran. Sesungguhnya ketenangan itu karena engkau menghadapkan wajahmu kepada Allah untuk mencari ridha-Nya. Engkau kembali dan senantiasa berusaha kembali kepada-Nya, atas setiap khilaf yang terjadi setiap hari kerna manusia memang tempat salah dan lupa. Semoga dengan demikian kita termasuk orang-orang yang diseru oleh Allah ‘Azza wa Jalla dengan seruan, “Wahai Jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”

Artinya, bukan ketenangan itu yang menjadi tujuan dari wirid-wirid panjangmu, Anakku. Tetapi ketenangan itu muncul sebagai akibat dari kokohnya keyakinanmu pada Tuhanmu. Sungguh, jangan jadikan agama ini sebagai candu sehingga hatimu jadi beku. Tetapi berjalanlah di atasnya sesuai dengan tuntunan wahyu. Bukan ra’yu. Semoga dengan demikian jiwamu akan terang, hatimu akan tenang dan di akhirat nanti engkau akan meraih kemenangan. Semoga pula kelak engkau akan aku banggakan di hadapan Tuhanmu.

Aku ingin pesankan satu lagi, Anakku. Atas apa-apa yang Allah Ta’ala tidak menjaminkannya bagimu, mintalah kepada-Nya dan berusahalah untuk meraihnya. Iman dan kemenangan di Hari Akhir, termasuk di antaranya. Atas apa-apa yang Allah Ta’ala telah jaminkan bagimu dan bagi seluruh makhluknya, ketahuilah kunci-kuncinya. Rezeki termasuk di dalamnya.

Gunakanlah rezeki yang dikaruniakan Allah kepadamu untuk meraih akhirat dan menjaga iman. Jangan mengorbankan akhirat untuk dunia yang cuma segenggam. Dan apabila engkau mampu, kejarlah akhirat dan sekaligus membuka pintu-pintu dunia. Gunakanlah dunia untuk “membeli” akhirat.

Wallahu a’lam bishawab. Sesungguhnya, tak ada ilmu pada bapakmu ini kecuali sangat sedikit saja.

(M. Fauzil Adhim)
Read more

0 Menjangkau Masa Depan


Tidak ada yang berubah dalam prinsip sejarah. Berpijak pada pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang sejarah, kita dapat memba¬yangkan masa depan. Kita bisa membaca gambaran tentang apa yang kira-kira akan terwujud di masa depan jika hari ini keadaannya seperti ini; serta apa yang bisa kita lakukan agar sejarah di masa yang akan datang bisa berbelok ke arah yang lebih baik atau bahkan memutar dari kemungkinan buruk kepada tatanan yang insya-Allah penuh kemuliaan dan kebarakahan.

Prinsip-prinsip sejarah itu pasti dan karenanya bisa menjadi pelajaran yang nyata bi¬jak menata diri dan hidup ini. Masalahnya adalah, peristiwa sejarah berbeda dengan catatan sejarah. Catatan yang sampai kepada kita belum tentu sama persis dengan peristiwa sesungguhnya yang terjadi dalam sejarah. Banyak hal yang mempengaruhi proses pencatatan sejarah, sehingga tidak betul-betul menggambarkan rangkaian peristiwa sejarah yang sesungguhnya dan bahkan menyimpang jauh dari keadaan yang sebenarnya. Kepentingan penguasa meru¬pakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh.

Apa akibatnya jika kita salah mempelajari sejarah? Salah satunya kesalahan memahami prinsip atau bahkan salah dalam menyimpulkan prinsip sejarah. Ini terjadi karena rangkaian peristiwanya tidak utuh lagi. Antara peristiwa pendahuluan dengan peristiwa berikutnya yang merupakan rangkaian akibat, sudah banyak yang berubah sehingga kita salah dalam menyimpulkan. Itu sebabnya, kita perlu sumber belajar yang benar-benar bisa dipertanggung-jawabkan. Semoga dengan itu kita bisa menjangkau masa depan! Kita arif merumuskan langkah ka¬rena memahami hukum sejarah dengan benar dan matang. Kita berhati-hati dalam bertindak karena telah mereguk banyak pelajaran betapa hilangnya sifat hati-hati dapat menyebabkan rusaknya benih-benih kebaikan.

Apakah sumber belajar yang pasti benarnya? Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah. Al-Qur’an menceritakan beberapa peristiwa sejarah yang membawa perubahan besar. Ia menuturkan kepada kita langsung kepada pokok-pokok peristiwa terpenting, peristiwa yang menjadi penentu. Sedangkan As-Sunnah Ash-Shahihah menunjukkan kepada kita kesaksian tentang peristiwa-peristiwa melalui proses transmisi (periwayatan) yang ketat; baik jalur periwayatan, redaksi teks –jika merupakan sabda Nabi saw.—maupun kredibilitas serta integritas periwayatnya.

Dari dua sumber pokok inilah prinsip-prinsip sejarah dirumuskan untuk selanjutnya menjadi pegangan dalam mengembangkan kaidah-kaidah sejarah yang lebih luas. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membangun masa depan jika mampu memahami prinsip-prin¬sip sejarah dengan baik dan mengembangkan kaidah-kaidahnya untuk berbagai bidang kehi¬dupan. Ini pula yang harus kita tanamkan pada anak-anak agar kelak mereka mampu bijak menyikapi hidup. Figur besar seperti Ibnu Khaldun misalnya, mengembangkan prinsip-prinsip sejarah yang digali dari pemahamannya terhadap tuntunan dienul Islam tentang sejarah. Dari sini, Ibnu Khaldun menulis kitabnya yang sangat fenomenal bertajuk Muqaddimah; kitab yang meletakkan dasar-dasar ilmu sosiologi modern.

Hari ini, kalau kita belajar sosiologi modern, kita berhutang jasa pada Ibnu Khaldun. Hari ini, berbagai negeri maju dapat mengembangkan negerinya berkat ilmu sosiologi yang dibangun oleh Ibnu Khaldun, meski sudah berkembang sangat jauh dan bahkan sudah bergeser dari kebenaran. Melalui sosiologi, kita bisa membaca persoalan masyarakat secara lebih sederhana sehingga memudahkan kita dalam mengambil langkah strategis untuk memecahkan persoalan tersebut.

Anak-anak kita kelak insya-Allah akan dapat mengembangkan ilmu yang lebih luas ragamnya melalui pemahaman sejarah yang tepat. Prinsip-prinsip sejarah yang kita gali dari sumber belajar utama, kemudian kita kembangkan dengan melihat berbagai realitas sejarah yang terjadi di masa-masa berikutnya, insya-Allah bisa menjadi bekal untuk mengembangkan ilmu yang mengkaji satu disiplin secara khusus, misalnya tentang perilaku organisasi, pengembangan pendidikan serta berbagai cabang ilmu lainnya.

Nah, apakah yang sudah kita lakukan untuk mengantar anak-anak menjangkau masa depan? Sejarah telah terbentang. Terserah kepada kita, mau mengambil pelajaran atau tidak. (M. Fauzil Adhim)
Read more

0 5 Ways To Get More Money


5 Ways To Get More Money!

July 7th, 2011 by admin
Make More Money 5 Ways To Get More Money!
Lebih mengulas dan me-refresh kembali tentang apa yang telah disampaikan founder UTHB, Samsul Arifin yaitu tentang 5 langkah bagaimana mendaptkan banyak uang dalam bisnis. Kami akan menyajikannya lebih terperinci lagi, tidak perlu repot-repot baca buku teori pemasaran yang terlalu tebal, disini bakal dikupas tuntas setuntas-tuntasnya. Cuma untuk member kami memberikannya semua ilmunya secara gamblang. Gimana? Asik kan? Tanpa perlu panjang lebar lagi mari kita bahas satu per satu ya …
1. Yang pertama adalah Lead generation.
Yup istilah ini digunakan untuk memperbanyak daftar jumlah orang. Cara konvensional dari Lead generation, salah satunya adalah dengan cara menunggu duduk di meja pameran dagang selama berjam-jam dengan harapan bahwa konsumen akan datang mengisi formulir data diri. Hmm … apakah anda mau seperti ini terus? owh tentunya anda tidak mau waktu anda sia-sia bukan? Apapun bisnis anda, jenis taktik pemasaran ini sangat disarankan untuk mengumpulkan database calon konsumen agar suatu ketika kita dapat menawarkan produk-produk kita. Kecenderungan yang ada saat ini menunjukkan bahwa lead generation akan menjadi lebih populer di masa depan, terutama untuk bisnis yang berorientasi pada jasa. Salah satu trik paling mudah untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya adalah dengan menggunakan teknologi IT, bisa berbasis web atau yang lainnya. Yang jelas, tugas anda sekarang adalah jangan bosan-bosan berkenalan dengan orang, mintalah kartu namanya atau minimal nomor telepon, alamat rumah ataupun emailnya. Suatu ketika inilah harta karun anda di masa depan.
2. Convertion Rate
Nah, kalau yang ini adalah kemampuan anda untuk mengkonversi, dari yang tadinya hanya melihat dan bertanya bahkan tidak tahu-menahu mengenai produk anda, maka si calon customer akan tertarik untuk membeli. Bagaimana caranya? Berilah informasi yang jelas mengenai produk anda. Caranya? banyak sekali : bisa dengan menggunakan Tag Line yang sesuai dengan pencitraan (positioning) produk anda. Buatlah dimana apabila calon pelanggan itu penasaran akan apa yang dilihatnya (produk anda). Berikanlah kesan yang menggoda bak pandangan pertama yang sulit dilupakan. Janganlah pelit terhadap informasi yang anda punya mengenai produk anda, kalau perlu edukasilah calon-calon pelanggan atau pelanggan anda berulang-ulang agar produk anda terngiang-ngiang di kepala mereka, caranya? tentu masih sangat banyak. Bisa melalui SMS Gateway – dengan menggunakan database calon pelanggan ataupun pelanggan yang anda punya. Kirimkan jangan tanggung-tanggung pastinya, 10.000 nomor langsung apabila memungkinkan. Misalnya : Anda bisa menghubungi mereka pada saat momen bulan Ramadhan bahwa anda menjual “Kolak Super” yang hanya bisa didapatkan di Jalan Pajajaran Kota Bogor untuk membuka kesegaran shaum Ramadhan. Atau untuk produk-produk berskala tinggi juga bisa menggunakan newsletter , kirim catalog bulanan ke perusahaan-perusahaan yang anda tuju, kirim e-mail, buat training gratis yang banyak dicari banyak orang kemudian demo-kanlah produk-produk anda di depan audience. Sekali kuncinya adalah berilah informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat luas, terutama target pasar anda.
3. Meningkatkan Number of Transaction
Pernah ke restoran siap saji? perhatikan pada saat anda di kasir. Anda akan menyaksikan, ga aka nada cape-capenya si kasir menawarkan produknya lagi. “Silahkan mba/mas masih ada paket A,B,C,D, kalau anda membeli paket ini anda akan mendapatkan CD dari ini/itu, dsb”. Setiap kali ada orang yang bayar, si kasir selalu menawarkan. Tidk kenal lelah, yang penting bagaimana caranya dari orang tadinya hanya beli satu, kemudian membeli dua. Itulah kurang lebih makna dari number of transaction. Hampir sama dengan cara kedua, hanya hal ini lebih massive lagi, lebih sering kita lakukan. Terlebih apabila momennya pas, maka penawaran produk anda tidak akan sia-sia. Beberapa cara dalam melakukan strategi ini diantaranya yaitu :
a. Publisitas
buatlah press release tentang produk anda. Kirimkan ke banyak media, baik itu media cetak atau pun media internet (web). Biayanya sangat murah, bahkan gratis. Kalau anda punya resep “Pisang Goreng” paling enak se-Jawa Bali, undanglah para wartawan datang ke kedai anda, ajaklah berdialog dan tanyakan rasanya? kalau si wartawan itu kepincut dengan rasanya, “Pisang Goreng” anda pasti akan di ekspos tuntas bukan? atau buatlah artikel-artikel sederhana, ya kirimkan sekali lagi ke berbagai media pastinya. Besoknya kirim lagi dan kirim lagi. Jangan bosan ya?
b. Pakailah Referral System
Sistem referral ini terbukti sangat ampuh untuk meningkatkan jumlah konsumen. Orang lain yang mencarikan konsumen buat kita lebih asik kan? daripada kita kerja keras mencari sendiri dan hasilnya pun tidak semaksimal seperti kita mengajak orang untuk menawarkan produk / jasa kita. Berbagilah keuntungan dengan mereka, tentu kita tidak akan rugi kalau konsumen yang didapat jumlahnya banyak.
c. Endorsement
Endorsement ini bentuknya hanpir sama dengan referral, hanya jika satu orang referral biasanya mengajak paling banyak beberapa orang saja, tapi kalau endorsement ini satu orang bisa mengajak ratusan hingga ribuan orang untuk membeli produk atau jasa kita. Orang yang tepat untuk dijadikan endorsement adalah para tokoh masyarakat atau orang yang mempunyai organisasi dibidangnya, misal : kepala sekolah, rector, dokter, konsultan dll. Tawarkanlah produk / jasa gratis kepada orang (tokoh) tersebut, sebelum kita memintanya untuk melakukan endorsement terhadap produk kita.
d. Advertising
Beriklan, ya memang sudah banyak yang tahu beriklan. Harganya-pun lumayan besar. Untuk itu pandai-pandailah memilih media yang tepat.
e. Direct Sales
hal ini biasanya dilakukan langsung oleh tim penjual kepada target marketnya. Oleh karena itu para sales perusahaan adalah ujung tombak penting dari penjualan perusahaan. Maka sudah selayaknya mereka ini bisa diberi insentif yang lebih agar dapat memacu untuk menggunakan kemampuannya dengan lebih maksimal.
f. Direct Agent
juga dapat dilakukan dalam tahapan ini, agar kita bisa menjual produk secara lebih luas lagi.
g. Telemarketing
Melakukan penawaran kepada target konsumen dengan menggunakan fasilitas telepon. Oleh karena itu kita seharusnya sudah mempunyai sales script yang sangat teruji agar tenaga telemarketing diperusahaan kita bisa menyentuh target konsumen yang dituju. Buatlah script dimana apabila telemarketer sekali bicara, konsumen langsung dapat!
h. Joint Venture
Melakukan penawaran silang kepada perusahaan kompetitor yang mempunyai produk atau jasa yang sejenis dengan produk kita. Misalnya kita kelebihan order dan sudah tidak bisa menangani order tersebut, maka solusinya yaitu kita berikan bagian order kita kepada kompetitor kita, sehingga nantinya jika mereka juga mengalami hal yang serupa dengan kita diharapkan akan berbagi dengan kita. Hal ini bisa menciptakan iklim bisnis yang sehat dan saling menguntungkan. Bukankah bersinergi itu lebih baik?
4. Average Sales
Lihatlah rata-rata penjualan anda per bulannya, pantau-lah secara berkala. Buatlah target, jangan sampai bulan ini pendapatan kita lebih kecil daripada bulan lalu. Hal ini akan memacu anda untuk lebih berupaya mencapai hasil yang maksimal. Caranya bagaimana? jangan bosan-bosan … lakukan langkah 1, 2 , dan 3 lagi. Mengapa? ya karena teknik pemasaran itu dapat berhasil setelah adanya penawaran kepada calon konsumen sehingga orang itu jadi membeli bukan? dilanjut pembelian kedua, ketiga, keempat … terus. Manjakanlah ia jangan sampai pindah ke lain hati.
5. Profit Margin
Terakhir adalah, anda tentu ingin punya keuntungan berlipat bukan? jangan jual harga yang lebih mahal kalau produk anda kualitasnya sama dengan pesaing. Terlebih apabila kualitas anda buruk! Duh, jangan berharap anda dapat survive. Sebaliknya kalau kualitas anda itu meberikan nilai yang amat sangat penting untuk konsumen, maka anda akan berada di atas angin. Berapun harganya, anda akan terus dikejar. Konsumen akan semakin datang bergentayangan kepada anda. Nah kalau sudah begini, hati-hatilah … tetaplah tingkatkan kualitas dan supply. Sekali lagi manjakanlah mereka. Buat para pelanggan betah di pangkuan anda.
Selamat Mencoba …
Oleh : Risky Irawan
Read more

0 Mengapa Harus Memahami Suara Pasar?



costumer Mengapa Harus Memahami Suara Pasar?
Ketika Rasulullah saw sedang menyusun taktik dan strategi perang Badar, ada seorang sahabat yang merasa hal tersebut kurang pas untuk kondisi medan Badar. Maka sahabat tersebut bertanya pada Rasulullah saw, apakah itu wahyu, maka Beliau saw menjawab bukan wahyu, melainkan pendapat pribadi beliau. Karena sahabat tersebut lebih paham kondisi medan Badar, ia mengusulkan taktik dan strategi yang lebih jitu dan Nabi saw menerima usulan tersebut. Sehingga atas karunia Allah SWT, kemenangan diperoleh kaum muslimin.

Kisah tersebut sangat inspiratif. Agar kita mampu memenangkan pertempuran, maka diperlukan informasi dan pemahaman medan perang yang lebih baik sehingga kita dapat menyusun strategi dan taktik yang jitu dan unggul. Kalau kita analogikan, Pasar hampir mirip dengan medan pertempuran, dimana ribuan merek bersaing merebut hati konsumen. Jadi merupakan hal yang sangat penting bagi pengusaha dan marketer untuk memahami suara pasar terlebih dahulu sebelum menjalankan aktivitas bisnisnya. Seperti ditegaskan oleh Kotler, pakar marketing dunia, “Dalam semua peperangan baik dalam bidang militer maupun bisnis, KEMENANGAN hanya akan diperoleh oleh pihak yang mempunyai informasi yang lebih baik.
Nabi Muhammad saw sebagai seorang pengusaha sebelum masa kenabiannya telah mempraktekkan hal ini, lebih dari 1400 tahun yang lalu, jauh sebelum para pakar pemasaran dan bisnis modern menyatakan pentingnya memahami suara pasar. Seperti tergambar dalam Musnad Ahmad berikut ini:
Ketika ratusan utusan datang pada Nabi saw setelah Fathul Mekkah, seorang diantaranya, Abdul Qais, datang menemui Nabi. Selanjutnya, Nabi meminta agar mereka memanggil dan memberitahukan pemimpin mereka, yaitu Al-Ashajj. Ketika menghadap, Nabi pun mengajukan bermacam-macam pertanyaan; tentang penduduk berbagai kota dan kebiasaan hidup (cara makan dan minum, sikap, perilaku serta nilai-nilai) mereka. Secara khusus Nabi juga menyebutkan nama-nama kota Sofa, Musyaqqar, Hijar dan beberapa kota lainnya (di sekitar Bahrain), Pemimpin mereka Al-Ashajj, sangat terkesan dengan pengetahuan luas yang dimiliki Nabi tentang negerinya sehingga ia mengatakan, “Ayah dan ibuku akan berkorban demi Anda, karena Anda tahu banyak tentang negeriku dibandingkan aku sendiri dan mengetahui nama-nama lebih banyak kota di negeri kami daripada yang kami ketahui.”
Hadits di atas menunjukkan bahwasanya Nabi Muhammad saw telah mengamati lebih dahulu kondisi pasar yang menjadi target beliau dalam beberapa aspek berikut ini:
  • Jumlah penduduk dan profil demografi untuk memprediksi seberapa besar potensi pasar (potential market),
  • Para pemain/kompetitor yang ada di pasar (market players) untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari pemain yang ada.
  • Nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat (consumer’s values)
  • Perilaku dan gaya hidup konsumen (consumer behavior and lifestyle)
  • Kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi (unfulfilled need) atau bahkan kebutuhan yang tersembunyi (Hidden need), untuk mengekplorasi peluang bisnis.
Memahami suara pasar merupakan langkah pertama dan fondasi dalam penyusunan keputusan pemasaran yang efektif serta mampu memperkecil resiko bisnis. Dengan memahami suara pasar, kita akan mampu menerapkan strategi Segmentation, Targeting, Positioning dan Differentiation yang tepat. Kita akan dapat memilih dan membidik segmen pasar yang potensial bagi produk kita. Selain itu kita bisa membangun imej/persepsi yang unggul di benak konsumen, serta mampu melakukan strategi differensiasi/pembeda yang unggul dibandingkan pesaing kita.
Selanjutnya, kita dapat menyusun bauran pemasaran (marketing mix) yang efektif, dengan:
  • menciptakan produk yang unggul yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen (consumer need) .
  • menetapkan harga yang optimum dan kompetitif.
  • menentukan strategi distribusi produk yang mudah dijangkau oleh target market.
  • Serta mengembangkan strategi promosi dan komunikasi yang jitu kepada target market.
Nah saudara pengusaha Muslim, apakah Anda sudah berusaha memahami suara pasar Anda?
Fahmi Shadry
Praktisi bisnis syariah bidang Marketing and Marketing Intelligent, Senior Consultant of Strategic Solution Partner\
Read more
 
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon More